Sampai
hari ini ini, masih merasakan kerja Work
From Home (WFH) dan membatasi jumlah hari kerja dengan Stay At Home (SAH). Walapun dengan judul yang berbeda, tapi sama
artinya membatasi kegiatan perkantoran. Yupsss.. pandemic covid ini masih terus
berlanjut. Keluar rumah pun dibatasi. Atau mungkin hanya kami saja yang masih
merasa enggan untuk beraktifitas lebih di luar rumah. Untuk sekedar refreshing
ataupun dine-in di resto favorite, sudah menjadi kegiatan langka selama 7 bulan
ini.
Padahal,
aslinya… udah gak tahan banget…. Pengen explore wisata, udah gak tahan pengen
icip-icip kulinernya. Apalagi banyak daerah yang membuka tempat wisata baru
yang luar biasa.
Kami tidak ingin kehadiran kami malah menjadi si “Carrier” (pembawa) buat orang lain. Berusaha sabar, supaya dengan usaha berdiam diri di tempat yang nyaman dan aman, yaitu : rumah, bisa memutus rantai penyebaran. Berusaha membuat diri lebih disiplin dalam hal kebiasaan baru, hidup lebih bersih dan sehat.
Melihat
sisi positif dari pandemic ini, mungkin akan membuat kita lebih bisa “menerima”
keadaan. Punya waktu WFH atau SAH, bisa lebih lama di rumah bersama
krucil, bisa menemani dan mendampingi selama belajar online.. Apalagi bisa membuatkan makanan kesukaan. Sungguh hal yang
harus di syukuri.
Beberapa
model makanan lagi diuji coba. Hasilnya cukup memuaskan…. Menu-menu resto cepat
saji mulai pindah ke rumah… hehehe pede banget yaaa???
Bahkan
sampai ada statement dari teman seperti ini : “Koq ribet amat mau kasih makan
anak?”
Hohoho….
Heloooo…. aku bukan sekedar kasih makan looohh…
Makanan
itu adalah bentuk cinta si emak buat keluarganya…. Aku percaya kata-kata :
cinta berawal dari peruttt….
Membuat
mereka bahagia, membayar waktu yang hilang saat tidak bersama mereka. Itu
sesuatu…. Berapa lama sih mereka bisa menikmati masakan emaknya ini? Usia SMA
atau kuliah, mereka pasti sudah sibuk dengan dunianya, belum lagi kalau mereka
berada nun jauh dari orang tuanya. Masakan emak, pasti akan membuat mereka
merindukan untuk pulang ke meja makan emaknya.
Masakan
ataupun cemilan yang dibuat pun, yang gak susah dan rumit amat… Yang pasti,
makanan rumah pasti lebih sehat, tanpa zat additive lainnya.
Menu
kesukaan Paksu dan krucil, adalah roti… dan… saat ini si emak udah lumayan bisa
bikin re-rotian (hihihi, pede tingkat dewa). Simpel, gak banyak bahan, lebih
sehat dari bakery … (beneran looh… karena gak pake obat pengembang / pelembut,
gak pake pengawet, semua bahan premium).
Sekali
buat = sekali makan, gak perlu pake pengawet kan…?!?!
Setelah
guggling-guggling, nemu resep roti yang lagi viral banget. Entah siapa
pencetusnya…
Buatnya
mudah, bisa dibuat yang manis atau asin.
Tapi kami lebih menyukai versi savory (asin).
Roti
ini menggunakan resep Japanese milk bread, yang lembut.
Cara membuatnya pun mudah,
gak perlu mixer roti. Buat pengguna hand mixer seperti aku, bisa bangettt…. J J
Ini
resep dan cara buatnya, sedikit di modif biar pas. Di jamin, gak akan datang ke
bakery lagii…. Hihihihi….
ROTI
SOBEK ABON
Bahan
yang dibutuhkan :
260
gr tepung protein tinggi (me : pakai cakra kembar)
30
gr gula pasir halus (me : 20 gr, untuk
roti manis bukan abon, bisa sesuai resep)
2.5
gr ragi instan (resep asli 3 gr)
3
gr garam
140
ml susu cair plain (UHT)
25
ml whipped cream cair (resep asli 20gr, sengaja dibuat lebih supaya lebih
lembut)
30
gr unsalted butter (me : margarine, hasilnya akan sedikit lebih kuning)
2
sdm minyak (me : olive oil)
Bahan
isian :
200
gr abon sapi manis-asin (sesuai selera, abon ayam pun enak loh moms)
4
sdm mayonnaise
1
sachet SKM
Step-stepnya
:
1.
Siapkan wadah
bersih, masukkan tepung terigu, gula pasir dan ragi.
2.
Tuang susu dan
whipped cream perlahan, sambil di mixer sampai setengah kalis
3.
Masukkan garam
dan butter, mixer sampai kalis, kurang lebih 10 menit
4.
Bulatkan adonan,
dan lapisi dengan minyak. Wadah juga dilapisi minyak supaya adonan tidak
menempel saat mengembang
5.
Tutup dengan
plastic wraping atau lap basah. Diamkan selama 1 jam, atau sampai mengembang 2x
lipat (tergantung suhu ruangan)
6.
Kempiskan adonan,
supaya tidak ada gelembung udara
7.
Timbang adonan
sesuai dengan Loyang (me : 30gr untuk 16 pcs, sesuai wadah)
8.
Bulatkan adonan,
dan simpan di loyang. Diamkan lagi hingga mengembang (sekitar 15 menit)
9.
Oles dengan susu
cair, panggang selama 20 menit (suhu sekitar 180 drjt)
10.
Keluarkan roti,
oles dengan margarine selagi panas
11.
Belah roti, isi
dengan bahan isian (mayonnaise di campur lebih dulu dengan SKM, jika suka lebih
manis, SKM bisa ditambah 1 sdm lagi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar